Para
ahli menemukan bahwa tidur kurang dari enam jam sehari berkaitan dengan kinerja
yang buruk. Untuk kesehatan dan produktivitas ideal, Anda perlu tidur delapan
jam setiap hari.
Peneliti
di Brigham and Women's Hospital (BWH) menemukan bahwa
kurang tidur bisa mempengaruhi cara bekerja.
kurang tidur bisa mempengaruhi cara bekerja.
"Tim
kami memutuskan untuk melihat bagaimana waktu tidur bisa mempengaruhi tugas
mencari benda secara visual karena ini berkaitan dengan aktivitas yang
sensitif," kata Jeanne F Duffy dari BWH dalam The Journal of Vision.
"Beberapa pekerjaan mengharuskan proses yang
membutuhkan kecepatan, ketelitian, dan ketepatan mengenali informasi secara
visual, untuk kemudian membuat keputusan terkait informasi tersebut,"
tambahnya, seperti dilansir oleh Health
me Up (31/07).
Peneliti
mengumpulkan dan menganalisis data dari tugas pencarian secara visual ini pada
sebuah kelompok pastisipan selama sebulan. Pada minggu pertama, para pastisipan
diharapkan untuk tidur sebanyak 10 - 12 jam per malam.
Pada
tiga minggu selanjutnya, partisipan diminta untuk tidur selama lima atau enam
jam setiap malam. Selain itu, mereka juga diminta menjadwal waktu tidur mereka
berdasarkan waktu 28 jam yang meniru pola jet lag.
Setelah
itu, peneliti memberikan partisipan tes komputer yang berkaitan dengan
pencarian secara visual. Mereka menyimpan data mengenai seberapa cepat para
partisipan menemukan informasi penting serta tingkat akurasi mereka.
Hasilnya,
semakin sedikit waktu tidur yang dihabiskan, maka semakin para partisipan akan
semakin lambat menemukan informasi penting dalam tes. Selain itu, partisipan
yang mengalami jet lag juga lebih lambat dalam melakukan tes.
Nah,
tidak mau jadi lemot saat mengerjakan tugas kan? Makanya, cukupi waktu tidur
ideal setiap hari. Jangan suka begadang.
[kun] mdk.
Kurang tidur ya ngantuk terus kecuali terkena penyakit insomania
ReplyDelete