RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan :
Sekolah Dasar
Mata Pelajaran :
Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas / Semester :
VI / 1
Materi Pokok :
Nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila
Alokasi Waktu :
1 x 35 menit
STANDAR KOMPETENSI
1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses
perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
KOMPETENSI DASAR
1.2 Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan
dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
I.
INDIKATOR
1.2.1. Mendeskripsikan nilai kebersamaan dalam
proses Perumusan Pancasila.
1.2.2. Menganalisis perbedaan isi Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD 1945..
1.2.3. Memberikan contoh nilai kebersamaan dalam
kehidupan sehari-hari.
II.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah menganalisis gambar mengenai proses
perumusan pancasila, siswa dapat mendeskripsikan nilai kebersamaan dalam proses
perumusan pancasila dengan tepat.
2. Setelah membandingkan isi piagam Jakarta
dengan pembukaan UUD 1945 siswa dapat menganalisis perbedaan antara isi Piagam
Jakarta dengan Pembukaaan UUD 1945.
3. Dengan tanya jawab antara guru dan siswa, siswa dapat
memberikan contoh nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
III.
MATERI PEMBELAJARAN
1.
Perumusan Dasar Negara RI.
2.
Piagam
Jakarta
3.
Pembukaan
UUD 1945
IV.
MODEL / METODE PEMBELAJARAN
a.
Model : Konstektual
b.
Strategi : Cooperative Learning
c.
Pendekatan : PAIKEM
d.
Metode : Diskusi, tanya jawab, pemberian tugas
V.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap
|
Kegiatan
( Skenario Pembelajaran)
|
Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
|
Alokasi Waktu
|
Pendahuluan
|
Apersepsi :
-
Guru
mengucap salam
|
|
|
|
-
Guru
mengkondisikan kelas mulai dari ruang kelas sampai dengan presensi
-
Guru
mempersilahkan salah satu siswa untuk memimpin berdoa
|
Disiplin
Religius
|
|
|
Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu
“Garuda Pancasila”
Guru memberi umpan pertanyaan kepada siswa
“ anak-anak, siapa diantara kalian yang
tahu isi dari Pancasila?”
“kali ini kita akan mempelajari mengenai
nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila”
Guru
menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
dalam pembelajaran.
“Untuk
mempelajari materi ini kita akan menggunakan metode diskusi dan pengamatan”.
|
Nasionalisme
Bersahabat
|
|
|
Motivasi :
|
|
|
|
|
|
|
|
-
Guru
mengaitkan pembelajaran dengan materi terdahulu yang masih berkaitan
|
|
|
Inti
|
Eksplorasi
|
|
|
|
-
Guru
menggali kemampuan siswa tentang proses perumusan Pancasila
|
Kerja keras
|
|
|
Elaborasi
|
|
|
|
-
Guru
menyajikan gambar ilustrasi mengenai proses perumusan Pancasila
-
Siswa
memperhatikan penjelasan singkat dari guru tentang nilai kebersamaan dalam
Proses Perumusan Pancasila
-
Siswa
menganalisis gambar yang disajikan untuk menemukan nilai kebersamaan dalam
proses perumusan Pancasila
-
Siswa
mendeskripsikan nilai kebersamaan
dalam proses perumusan Pancasila
-
Siswa
secara bergantian mengemukakan pendapat berupa hasil deskripsi.
|
Kerja keras
|
|
|
-
Guru
membagi kelas menjadi beberapa kelompok masing-masing dengan 4-5 anak
|
|
|
|
-
Guru
memberikan tugas kelompok untuk membandingkan isi Piagam Jakarta dengan
Pembukaan UUD 1945
|
|
|
|
-
Guru
membimbing kelompok untuk menemukan perbedaan di antara isi piagam jakarta
dengan isi pembukaan UUD 1945
-
Guru
membimbing kelompok untuk menganalisis mengapa perbedaan di antara keduanya
terjadi.
|
|
|
|
-
Guru
memberi waktu kelompok untuk mengerjakan tugas yang diberikan
-
Guru
memfasilitasi siswa untuk bertanya bila ada hal yang kurang jelas
|
|
|
|
|
|
|
|
-
Masing-masing
kelompok dipersilahkan untuk menyampaikan hasil diskusi secara bergantian
|
|
|
|
|
|
|
|
-
Guru
meluruskan pendapat siswa mengenai perbedaan antara piagam jakarta dengan
Pembukaan UUD 1945
-
Guru
melakukan tanya jawab bersama siswa mengenai nilai kebersamaan dalam
kehidupan sehari-hari
-
Guru
memberikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok
-
Guru
memberi waktu untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
-
Masing-masing
kelompok dipersilahkan untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis
-
Guru
bersama dengan siswa mengoreksi hasil pekerjaan secara bersama-sama
-
Guru
memberikan reward kepada kelompok dengan jawaban yang paling sempurna.
-
Guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada penjelasan dari guru
yang belum dimengerti
|
|
|
Penutup
|
-
Guru
memberi pertanyaan kepada siswa tentang materi yang baru dipelajari sebagai
penguatan
|
Komunikatif
|
|
|
-
Guru
memberi tugas rumah kepada siswa
|
|
|
|
-
Guru
menyampaikan pesan moral
-
Guru
mengkondisikan kelas untuk mengakhiri pelajaran.
-
Guru
mempersilahkan salah satu siswa untuk memimpin berdoa
|
Bersahabat
|
|
|
-
Guru
mengucap salam dan meninggalkan kelas
|
Religius
|
|
VI.
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
a.
Sumber
1. Buku BSE Pendidikan Kewarganegaraan :
SD/MI kelas VI/Setiati Widihastuti, Fajar Rahayuningsih. -- Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
2. Media
Gambar ilustrasi proses perumusan Pancasila
b.
Media
1.
LCD
Proyektor
2.
Papan
tulis
VII. PENILAIAN
a.
Prosedur
|
:
|
-
Penilaian
proses
|
|
|
-
Penilaian
akhir
|
b.
Jenis
Penilaian
|
:
|
-
Tes
tertulis
|
c.
Bentuk
Instrumen
|
:
|
-
Soal
uraian
|
|
|
-
Soal
isian
|
d.
Tindak
Lanjut
|
:
|
-
Perbaikan
diberikan kepada anak yang memperoleh nilai dibawah KKM
-
Pengayaan
diberikan kepada anak yang memperoleh nilai diatas KKM
|
|
|
Kediri, 13 Mei 2014
|
Mengetahui :
|
|
|
Kepala sekolah,
|
|
Guru,
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
.
|
|
.
|
NIP :
|
|
NIP :
|
Catatan :
|
3. MODUL
HAND OUT
Nilai
Kebersamaan dalam Perumusan Pancasila
1.
Menghargai Pendapat
Peristiwa
bersejarah ketika BPUPKI merumuskan Pancasila sebagai dasar
negara
merupakan contoh pengamalan nilai kebersamaan. Meskipun ada
perbedaan
pendapat di antara para tokoh bangsa, namun mereka tetap saling
menghargai.
Karena setiap gagasan yang mereka kemukakan selalu dilandasi
sikap yang
baik dan sopan. Perbedaan pendapat di antara mereka bukanlah
sebab
untuk menimbulkan perpecahan. Mereka tetap menjunjung tinggi rasa
persatuan
bangsa.
Setiap
manusia mempunyai kepribadian dan kepentingan yang berbedabeda.
Oleh
karena itu, sering terjadi perbedaan pendapat. Namun perbedaan
itu
menjadi pendorong untuk menyatukan pendapat. Jika seorang masih
mempertahankan
pendapatnya dalam bermusyawarah, maka akan sulit tercapai
mufakat.
Kamu ingin mengemukakan pendapat. Kemukakan dengan jelas agar
dapat
dimengerti oleh orang lain. Begitu juga ketika orang lain sedang
mengutarakan
pendapat, perhatikan baik-baik.
Saat
musyawarah kita tidak boleh memaksakan pendapat kepada orang
lain.
Apalagi memotong pembicaraan, serta menyinggung perasaan. Pernahkah
kamu
melakukan musyawarah di kelas? Biasakan dirimu menghargai pendapat
orang
lain. Hal itu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
2.
Musyawarah dan Mufakat
Ingatkah
kamu, bagaimana bunyi sila keempat Pancasila? Dilambangkan
dengan
gambar apa sila itu? Coba ingat kembali! Makna yang terkandung dalam
sila
keempat dari Pancasila adalah:
a.
Kerakyatan
Berasal
dari kata ”rakyat”. Yang berarti sekelompok manusia yang
mendiami
satu wilayah tertentu. Kerakyatan dalam hubungan sila keempat berarti
kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat. Kerakyatan disebut juga kedaulatan
rakyat
(rakyat yang berkuasa) atau demokrasi (rakyat yang memerintah).
b.
Hikmat Kebijaksanaan
Penggunaan
akal pikiran yang sehat harus mempertimbangkan persatuan
dan
kesatuan bangsa. Mengutamakan kepentingan rakyat, jujur dan bertanggung
jawab
serta didorong oleh tujuan yang baik sesuai dengan hati nurani yang
jernih.
c.
Permusyawaratan
Ciri khas
kepribadian bangsa Indonesia adalah ketika merumuskan dan
memutuskan
sesuatu berdasarkan kehendak rakyat. Keputusan yang diambil
berdasarkan
kebulatan pendapat atau mufakat.
d.
Perwakilan
Untuk
menjalankan kekuasaannya, rakyat memilih wakil-wakilnya di Badan
Perwakilan.
Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
berarti bahwa rakyat dalam menjalankan
kekuasaan
melalui sistem perwakilan. Keputusan yang diambil melalui jalan
musyawarah
dengan akal sehat serta penuh tanggung jawab.
Beberapa
sikap kebersamaan yang dapat diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari
adalah sebagai berikut:
1)
Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.
2) Tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain.
3)
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan
bersama.
4)
Musyawarah untuk mufakat dilandasi semangat kekeluargaan.
5)
Bertanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan.
6) Dalam
musyawarah menggunakan akal pikiran yang sehat.
RPP ini hanya tampilan sekilas
untuk RPP versi Lengkapnya bisa diunduh di link berikut ini Dokumen RPP
Gunakan dengan bijak dan Semoga Bermanfaat !
No comments:
Post a Comment